Senin, 22 Februari 2016

WASPADAI BAHAYA KEPUTIHAN !!!


Semua wanita pasti pernah mengalami keputihan. Kondisi alami ini berfungsi untuk membersihkan dan melindungi vagina dari infeksi. Ibu hamil juga biasanya akan mengalami keputihan yang berhubungan dengan kehamilan.
Saat mengalami keputihan, seorang wanita akan mengeluarkan lendir dari vaginanya. Lendir yang diproduksi oleh serviks atau leher rahim dan kelenjar dalam vagina ini akan keluar dengan membawa sel-sel mati serta bakteri.
Jumlah, warna, serta kekentalan lendir karena keputihan tergantung pada siklus menstruasi yang dialami. Lendir yang normal umumnya berwarna bening hingga keputih-putihan, tidak berbau, dan tidak disertai gatal-gatal atau rasa perih pada daerah vagina.
Jika mengalami keputihan dengan gejala berbeda, sebaiknya waspada. Misalnya, ada perubahan pada warna dan kekentalan lendir, jumlah lendir yang berlebihan, bau lendir yang tajam, pendarahan di luar jadwal haid, serta rasa gatal di sekitar vagina dan nyeri pada perut. Keputihan yang tidak normal juga sangat jarang dialami oleh remaja putri yang belum melewati masa pubertas dan wanita yang telah menopause. Karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika Anda, anak Anda, atau anggota keluarga lain mengalaminya.
 
Jenis-jenis Keputihan yang Tidak Normal

Keputihan yang tidak normal umumnya terjadi karena infeksi. Kondisi ini juga terkadang dapat menjadi indikasi dari penyakit-penyakit tertentu sehingga sebaiknya diwaspadai. Berikut ini adalah penjelasan jenis-jenis keputihan yang tidak normal:

Keputihan dengan lendir berwarna cokelat atau mengandung darah
Keputihan ini umumnya disebabkan oleh siklus menstruasi yang tidak teratur. Tetapi tetap perlu diwaspadai karena walau jarang, bisa menjadi indikasi dari kanker serviks atau rahim.

Keputihan disertai rasa nyeri atau pendarahan
Rasa nyeri pada tulang panggul atau saat buang air kecil serta mengalami pendarahan di luar siklus menstruasi atau setelah berhubungan seks yang menyertai keputihan, dapat mengindikasikan gonore atau chlamydia (klamidia). Jika dibiarkan, kedua penyakit menular seksual ini dapat memicu infeksi serius pada organ reproduksi wanita. Karena itu, segera temui dokter untuk menjalani pengobatan dengan antibiotik.

Keputihan dengan lendir berwarna hijau, kuning, atau berbuih


Jenis keputihan ini biasanya disebabkan oleh trikomoniasis, yaitu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit. Lendir akibat infeksi ini biasanya berjumlah banyak, berbau amis, dan disertai rasa perih saat buang air kecil. Pembengkakan dan gatal-gatal di sekitar vagina juga dialami penderita trikomoniasis. Infeksi ini juga dapat diobati dengan antibiotik.

Keputihan disertai luka melepuh di sekitar genital


Penyebab jenis keputihan tidak normal ini biasanya adalah herpes genital. Penyakit ini akan menyebabkan munculnya lepuhan atau luka seperti sariawan yang terasa sakit di sekitar organ intim. Metode pengobatannya bisa dengan mengonsumsi tablet antivirus. Penyakit ini berpotensi untuk kambuh di masa yang akan datang.

Keputihan dengan lendir berwarna merah muda


Jenis keputihan ini disebabkan oleh proses peluruhan dinding rahim setelah wanita melahirkan.

Keputihan dengan lendir yang cair atau berwarna putih dengan rasa gatal


Keputihan ini dipicu oleh infeksi jamur atau ragi dan menyebabkan munculnya lendir yang cair atau berwarna putih seperti susu kental, tapi tanpa bau yang menyengat. Gejala lain yang biasanya menyertai adalah rasa gatal yang parah dan rasa perih di sekitar vagina juga rasa sakit saat berhubungan seks. Infeksi ini tidak menular melalui hubungan seks dan umum dialami oleh sebagian besar wanita. Pengobatannya dapat dilakukan dengan obat antijamur yang dijual bebas di apotek.

Keputihan dengan lendir berwarna putih atau abu-abu dan berbau amis

Perubahan keseimbangan pada jumlah bakteri normal di vagina dapat menyebabkan infeksi vaginosis bakteri. Lendir keputihan yang muncul akan berbau amis dan berwarna putih atau abu-abu, tapi tidak disertai rasa gatal atau iritasi. Ini juga termasuk infeksi yang umum terjadi dan tidak menular melalui hubungan seks. Infeksi ini dapat ditangani dengan antibiotik.

Selain alasan medis, penggunaan sabun beraroma tajam yang berlebihan juga dapat menyebabkan rasa perih pada vagina serta keputihan yang tidak normal. Karena itu, Anda disarankan untuk menggunakan air hangat dan sabun tanpa kandungan bahan kimia yang keras ketika membersihkan area vagina.

Itulah ciri - ciri dari keputihan yang normal & abnormal. Jika bunda - bunda bermasalah dengan salah satu ciri dari keputihan abnormal diatas. Silahkan hubungi kontak person kami..

GRATISS KONSULTASI !!!

By. Bidan Anik, AMd.Keb
PIN. 5AEA3D40
WA. 0856 5503 4667


MIOMA UTERI

Penyakit ini merupakan sejenis tumor yang terdapat pada dinding rahim dan sering dialami oleh para wanita. Penyakit ini juga sering disebut dengan penyakit mioma uteri. Penyakit Miom berasal dari otot polos rahim. Mioma tidak muncul pada usia menopause, sebaliknya terjadi pada usia reproduksi, yaitu pada saat jumlah estrogen lebih tinggi daripada jaringan otot rahim. Rangsangan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan tumor yang lebih cepat.

Tumor dalam rahim dapat bertumbuh besar dan keluar dari bagian mulut rahim, bahkan dapat bertumbuh lebih dari satu. Bentuk tumor biasanya bulat seperti benjolan dan terasa kenyal jika diraba. Berat tumor bisa hanya beberapa gram atau bahkan sampai 5kg lebih. Berdasarkan lokasi pertumbuhannya, Mioma dibedakan atas tiga jenis, yaitu mengarah ke rongga rahim, mengarah ke permukaan dinding rahim, dan pertumbuhan tetap pada dinding rahim.

Gejala dan Penyebab Penyakit Mioma Uteri


Beberapa gejala yang dapat dirasakan oleh penderita penyakit mioma uteri adalah sebagai berikut.

Merasakan nyeri pada saat bersenggama.
  1. Bagian perut terasa penuh.
  2. Mengalami tekanan di bagian panggul.
  3. Mengalami anemia karena biasanya penderita Mioma akan mengeluarkan banyak darah pada saat haid.
  4. Mengalami perdarahan dalam jumlah banyak baik pada saat haid atau di luar masa haid.
  5. Sembelit.
  6. Merasakan nyeri di pinggul dan perut.
  7. Terjadi penekanan pada daerah di sekitar timbulnya tumor, misalnya pada rektum, ureter, dan kandung kemih, yang dapat menimbulkan pelebaran pembuluh darah panggul dan kelainan buang air besar dan kecil. Penekanan ini juga dapat menyebabkan gangguan ginjal.
  8. Jika diraba, bagian bawah perut di dekat rahim akan terasa kenyal.
  9. Mengalami rasa nyeri seperti terjadi infeksi pada rahim.
  10. Dapat mengalami keguguran ataupun sulit untuk hamil.

Penyakit Mioma uteri dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain adalah :

Faktor bakat. 
 Hal ini dapat terjadi jika pertumbuhan miom tersebut semakin didorong oleh adanya rangsangan hormon. Rangsangan ini dapat berasal dari kondisi emosi yang tidak stabil, berat badan berlebih, dan makanan tidak bergizi. Pertumbuhan miom dapat terjadi minimal dalam kurun waktu 8 tahun.

Faktor genetik. 
Penyakit Miom dapat sangat mungkin terjadi pada wanita dengan riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama.
Infeksi dan jamur. Adanya infeksi dan jamur pada bagian dalam rahim dapat memicu pertumbuhan miom. Hal ini bisa disebabkan oleh kurang terjaganya kebersihan alat kelamin dan faktor makanan.

Faktor hormon. 
Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan timbulnya Mioma. Penyebab ini biasanya terjadi pada usia reproduksi bahkan pada wanita hamil karena pada masa ini produksi hormon estrogen sangat tinggi.
Gaya hidup tidak sehat dan stres. Gaya hidup tak sehat dapat menyebabkan kegemukan dan penimbunan kalori. Semakin banyak kalori tertimbun, maka semakin cepat pula pertumbuhan miom. Selain itu, daya tahan tubuh menurun pun berpengaruh.

Konsultasikan apapun yang menjadi penghambat kehamilan anda bersama kami.
GRATISS KONSULTASI !!!

By. Bidan Anik, AMd.Keb
PIN. 5AEA3D40
WA. 0856 5503 4667

Minggu, 21 Februari 2016

KISTA OVARIUM

Tiap wanita memiliki dua indung telur (ovarium), satu di bagian kanan dan satu di kiri rahim. Ovarium yang berukuran sebesar biji kenari ini termasuk dalam sistem reproduksi wanita. Organ ini berfungsi menghasilkan sel telur tiap bulan (mulai dari masa pubertas hingga menopause) dan juga memproduksi hormon estrogen dan progesteron.

Fungsi ovarium terkadang dapat mengalami gangguan dan kista termasuk gangguan yang sering terjadi. Kista ovarium adalah kantong berisi cairan yang terbentuk dalam ovarium.

Kista ovarium memiliki dua kategori utama. Kista fungsional yang muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi. Kista yang paling umum terjadi ini dapat hilang sendiri dan tidak berbahaya. Berlawanan dengan kista fungsional, terdapat jenis kista yang mengandung sel abnormal. Sebagian kecil kasus mempunyai sel abnormal yang bersifat kanker.

Gejala Kista Ovarium

Sebagian besar wanita pernah memiliki kista ovarium. Kista umumnya tidak menyebabkan gejala dan dapat hilang sendiri dalam beberapa bulan.

Tetapi kista berukuran besar atau yang pecah dapat mengakibatkan gejala yang serius sehingga perlu ditangani melalui operasi. Gejala kista ovarium yang perlu diwaspadai antara lain:
  •     Menstruasi yang tidak teratur.
  •     Nyeri pada tulang panggul.
  •     Sering buang air kecil.
  •     Pencernaan yang tidak lancar.
  •     Senantiasa merasa kenyang atau kembung.
  •     Sulit buang air besar.
Jika kista ovarium menyebabkan gejala, Anda akan dirujuk ke dokter spesialis ginekologi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut dan untuk memastikan diagnosis. Misalnya, pemeriksaan organ intim, USG, serta tes darah.
Langkah Pengobatan untuk Mengatasi Kista

Kista umumnya akan hilang sendiri dalam beberapa bulan. Untuk memastikannya, Anda dapat menjalani pemeriksaan USG. Berikut beberapa faktor yang menentukan perlu atau tidaknya pengangkatan kista:

    Ada atau tidak adanya gejala. Sekitar empat persen kasus kista akan menyebabkan gejala. Jika gejala terjadi, operasi pengangkatan akan dianjurkan.
    Ukuran dan kandungan kista. Kista yang berukuran besar dan yang diperkirakan mengandung sel abnormal perlu diangkat melalui operasi.
    Kista terjadi dalam masa menopause. Wanita yang telah mengalami menopause memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita kanker ovarium yang berkembang dari kista.

Penderita kista yang telah mengalami menopause dianjurkan untuk menjalani tes darah dan USG secara teratur untuk memastikan hilangnya kista dalam waktu dekat. Jika tidak, kista perlu memerlukan langkah penanganan melalui operasi pengangkatan karena berpotensi berkembang menjadi kanker ovarium.

Dampak Kista pada Kesuburan

Kista sering dinilai dapat mengganggu kesuburan seorang wanita. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar karena pada umumnya kista dapat diangkat dengan mudah tanpa mengganggu ovarium. Tapi untuk jenis kista ovarium yang kompleks, penanganannya melalui operasi dapat memengaruhi tingkat kesuburan Anda.

Konsultasikan masalah penghambat kehamilan anda bersama kami.
GRATISS KONSULTASI !!!

More info :
By. Bidan Anik, AMd.Keb
PIN. 5AEA3D40
WA. 0856  5503 4667